JUDUL POSTING ANDA JUDUL POSTING ANDA JUDUL POSTING ANDA JUDUL POSTING ANDA

Kelompok SPP Unggulan

Secara umum, dana BLM PNPM Mandiri Perdesaan dimanfaatkan masyarakat untuk mendukung kegiatan di bidang peningkatan kapasitas, pembangunan dan rehabilitasi sarana/prasarana perdesaan, kegiatan pendidikan dan kesehatan, serta kegiatan ekonomi melalui perguliran dana. Melalui Simpan Pinjam khusus Perempuan (SPP).

kegiatan Fisik Magetan

Kecamatan Barat 1 Banjarejo Pembuatan Tembok Penahan Tanah 300 0 137.658.400 2.465.000 2 Klagen Pembuatan Saluran Irigasi 325 0 186.513.850 3.830.000 3 Blaran Pembuatan Saluran Irigasi 280 0 103.121.650 960.000

Belajar Demi Kesuksesan Diri ....... Demi Kesuksesan Masyarakat

“Tuntutlah Ilmu Walau Sampai Negeri Cina” Satu kalimat pendek penuh makna, menggambarkan bagimana manusia diwajibkan untuk belajar memahami kemampuan diri terhadap anugerah nikmat yang telah diberkanNYA. Satu pertanyaan “Tuntutlah” kenapa bukan “Mintalah” ini suatu konsep bagaimana tidak akan pernah terpenuhi kepandaian, kecerdasan kalau kita tidak mau “menuntut”, Lalu siapa yang dituntut, tentu saja kita harus dapat menuntut diri sendiri karena kepandaian dan kecerdasan adalah vitamin bagi kita sendiri. Dengan belajar dan membaca kita tidak hanya sampai di Negeri Cina tapi kita sudah mampu menjelajahi dunia.

Pameran kelompok SPP

Fokus utama proyek pembangunan desa melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat adalah peningkatan kemandirian masyarakat dalam mengelola kegiatan pembangunan. Rakyat Desa difasilitasi mengelola sendiri (swakelola) kegiatan perencanaan, pendayagunaan dana pembangunan, pengendalian dan pengawasan pelaksanaan kegiatan, pemeliharaan hasil kegiatan, serta pemanfaatan hasil-hasil pembangunan

Jembatan Itu Akirnya Terdanai PNPM MPd

Setelah melalui tahapan perencanaan akhirnya tiba pada saat yang ditunggu-tunggu yaitu MAD prioritas pada tanggal 6 Pebruari 2013 Jembatan Bedagung Mendapatkan Rangking 7. Meskipun tidak tahu 6 usulan lain diatasnya dan perkiraan pagunya, sepertinya keyakinan akan mendapatkan alokasi akhirnya terbukti pada MAD Pendanaan Jembatan Limpas (4 m x 14,8 m ) mendapatkan Alokasi sebesar Rp. 92.696.500,-

SOSOK




Faskab  Generasi Pemerhati Anak Berkebutuhan Khusus


 Aris M. Budiawan sosok yang tak asing lagi bagi pelaku pemberdayaan khususnya  PNPM Kabupaten Magetan. Pak Aris  begitu dia dikenal  Faskab  Generasi Pemerhati Anak Berkebutuhan Khusus ini lahir di Karanganyar pada 3 Agustus 1973 silam. Bertugas sebagai Fasilitator kabupaten di Magetan sejak 2010 dan berakir pada 3 juni 2013 bersamaan di terbitkannya  Surat perintah Tugas yang mewajibkan beliau untuk menempati lokasi tugas baru di Kabupaten Malang.

LEMBAGA BKAD PNPM KAWEDANAN



LEMBAGA BKAD  PNPM KAWEDANAN SEIRING PERKEMBANGANNYA
Oleh : Kusairi Wahid Hasyim, ST – FK Kecamatan Kawedanan



BKAD, adalah organisasi kerja yang dibentuk berdasarkan PP 72 tahun 2005 dan upaya untuk melestarikan hasil-hasil PPK yang telah berjalan dengan baik. BKAD dibentuk juga untuk menjawab kebutuhan bagi pelestarian dan pengembangan kelembagaan UPK, menjawab kebutuhan tentang legal standing UPK, serta mengukuhkan keberadaan lembaga masyarakat partisipatif. Pembentukan BKAD mengacu kepada Panduan Penataan Kelembagaan dan Penjelasan XI PTO PNPM-PPK 2007.

Sekilas PNPM MP-d



Sekilas PNPM MP-d 
Dalam pemberdayaan diperlukan sikap pemihakan kebijakan yang melindungi orang miskin dan merangsang produktivitas kerja masyarakat miskin. Sesuai dengan tujuan “pemberdayaan” yaitu (1), melepaskan belenggu kemismikinan dan keterbelakangan, dan (2)  memperkuat posisi tawar pada masyarakat miskin, maka langkah-langkah yang dilakukan dalam pemberdayaan adalah : Pertama  berupaya menciptakan suasana iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang (enabling). Disini titik tolaknya adalah bahwa setiap manusia memiliki potensi yang dapat dikembangkan. Artinya bahwa setiap manusia semiskin apapun pasti memiliki potensi, daya, karena kalau tidak demikian, maka manusia akan punah. Oleh karena itu Pertama pemberdayaan harus merupakan upaya membangun

Belajar demi kesuksesan diri dan masyarakat(good practice kartoharjo)



Belajar Demi Kesuksesan Diri ....... Demi Kesuksesan Masyarakat 

Oleh: Khoirul Kholiq, S.Pd
(Fasilitator Teknik Kecamatan Kartoharjo Kabupaten Magetan)

“Tuntutlah Ilmu Walau Sampai Negeri Cina” Satu kalimat pendek penuh makna, menggambarkan bagimana manusia diwajibkan untuk belajar memahami kemampuan diri terhadap anugerah nikmat yang telah diberkanNYA. Satu pertanyaan “Tuntutlah” kenapa bukan “Mintalah” ini suatu konsep bagaimana tidak akan pernah terpenuhi kepandaian, kecerdasan kalau kita tidak mau “menuntut”, Lalu siapa yang dituntut, tentu saja kita harus dapat menuntut diri sendiri karena kepandaian dan kecerdasan adalah vitamin bagi kita sendiri. Dengan belajar dan membaca kita tidak hanya sampai di Negeri Cina tapi kita sudah mampu menjelajahi dunia.

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri melalui kegiatan Pelatihan Masyarakat telah memberikan warna dalam perjalanan kegiatan pemberdayaan masyarakat, salah satunya dengan Kegiatan Pelatihan Kader Teknis, Out put dari pelatihan ini jelas untuk mencetak Kader untuk mampu mendampingi masyarakat dalam merencanakan sebuah kegiatan terutama kegiatan Perncanaan pembangunan prasarana mulai Survey teknis, pengukuran, gambar pra desain, gambar desain, perhitungan volume, analisa kebutuhan bahan sampai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Manfaat Dansos PNPM Sidorejo



Dansos Kurangi Pemahaman RTM tentang Kesehatan yang Masih Rendah


By: Varia Rustiyaningsih (FK Sidorejo)

Dana sosial adalah dana yang khusus dialokasikan untuk memberikan bantuan kepada rumah tangga miskin dan bersifat hibah. Dalam program PNPM MP dana tersebut dialokasikan tersendiri dari surplus minimal 15%. Di kecamatan Sidorejo untuk tahun anggaran 2012 alokasi untuk dana sosial sebesar Rp.55.000.000,- dari surplus tahun 2011 dan telah disepakati dalam forum MAD. Dimana dana sosial tersebut digunakan untuk rehap rumah tidak layak huni.

Adapun alokasi dana sosial yang telah disepakati di kecamatan Sidorejo sebagai berikut:

Fasilitator PNPM TakDigaji Dua Bulan

berita : KORAN SINDO

Fasilitator PNPM TakDigaji Dua Bulan

SURABAYA – Para fasilitator Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan di Jawa Timur (Jatim) harus rela gigit jari.

Pasalnya, sejak Maret hingga April 2013, gaji mereka tak kunjung dicairkan oleh pemerintah. Salah seorang fasilitator PNPM Mursid menuturkan, belum cairnya gaji tersebut membuat fasilitator PNPM kebingungan karena gaji tersebut digunakan untuk keperluan keluarga di rumah. “Kami juga bingung kalau gaji tak dibayar. Selama dua bulan ini kebutuhan keluarga harus ngutang ke orang lain,” ujar lelaki yang kebagian tugas di Madura itu, kemarin. Dia menambahkan, gaji yang diterima selama ini memang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya  selengkapnya  http://www.koran-sindo.com/node/314550

Rakor ke-2 mei 2013



RAKOR KABUPATEN KE-2  BULAN MEI 2013
PNPM MPd dan PNPM GENERASI

Pada tanggal 28 Mei 2013 telah dilakasanakan rakor kabupaten yang diselenggarakan di Gedung Pertemuan Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa.dalam Rokorkab ini dihadiri oleh Fasilitator Kecamatan baik  Mandiri Perdeasaan Maupun Generasi,dalam rakor ini di Agendakan sharing antar pelaku kecamatan khususnya FK untuk antisipasi masalah.
Acara dimulai  pada pukul 10.30 wib dibuka oleh Ir. Drs. Edi indrasiono dengan menyampaikan hasil kunjungan  Spesialis FMS  Prov. Jawa timur  tentang pengendalian  untuk antisipasi  timbulnya masalah dikecamatan baik permasalahan manajerial maupun administratif. Antisipasi masalah tersebut diantaranya : setiap transaksi keuangan harus sepengetahuan FK atau berkas harus ditandatangani FK, Laporan bulanan FK dan UPK  harus ditanda tangani Faskab sebelum diperbanyak dan dijilid, laporan bulanan  harus rangkap 4 (Faskab, PjOkab, Satker Prov, dan arsip FK).

Best practice Ngariboyo



PELATIHAN KADER TEKNIS
Oleh: FK Ngariboyo (Rama Dani W)
Kita semua pernah sekolah, demikian pula anak-anak kita. Diantara anak-anak itu tentu saja ada yang berotak encer dan tak banyak menemui masalah. Namun saat tumbuh dimasyarakat tumbuh menjadi manusia-manusia yang dituntun berdasarkan arah oleh pendidikan sekolah, suasana keluarga dan lingkungan yang membentuk karakter pribadi serta tingkah laku yang ia terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak sekarang kehidupan yang mempertotonkan dan mempelajari cara hidup yang serba praktis, sehingga di masyarakat hampir menjadi budaya ditambah tampilan media yang mempertontonkan rasa pesimisme.


Mungkin semua persoalan menjadi rumit ketika kita melihat kenyataan yang ada di dunia nyata. Yang sekolahnya dilalui dengan penuh kesungguhan bisa tak jadi apa-apa sedangkan yang sekolahnya main-main malah bisa menjadi pejabat, politisi terkenal, atau bahkan pengusaha besar. Sulit kita melawan buku-buku populis yang mengajarkan cara-cara jalan pintas, cara gobloknya Bob Sadino berwirausaha atau bahkan keluguan seorang motivator yang menyebutnya dengan judul besar di cover depan buku karangannya:  The Power  of Malas. Sungguh, ini sangat sulit!  Mengapa sulit?  Tentu bukan karena belajar  tidak penting, melainkan ada yang salah.
Pelatihan Kader Teknik  di kecamatan ngariboyo kabupaten magetan kita mencoba untuk mengaplikasikan menjadi sebuah metode yang kita ajarkan dengan sistem pelatihan yang intensif, terpadu dengan perbandingan teori dan praktek. Pembangunan sarana prasarana perdesaan yang berbasis pemberdayaan masyarakat  terutama melalui PNPM Mandiri Perdesaan merupakan upaya untuk menunjang peningkatan kualitas insfrastruktur dasar yang ada di desa. Upaya tersebut  untuk mendorong kemandirian masyarakat perdesaan. Dengan melihat pembangunan insfrastruktur dasar yang dilaksanakan selama ini melalui PNPM Mandiri Perdesaan memerlukan dukungan dari sisi masyarakat dalam merencanakan, mengelola, dan melestarikan hasil kegiatan terutama dikegiatan fisik.
Untuk menunjang kemampuan masyarakat dalam pembangunan insfrastruktur perdesaan perlu diperkuat dengan adanya Kader Teknik di masing masing desa. Langkah yang dilakukan PNPM Mandiri perdesaan merupakan upaya untuk mewujudkan desa yang memiliki kemampuan sendiri dalam mengelola kegiatan pembangunan terutama kegiatan infrastruktur dasar yang ada di desa. Dengan adanya kemandirian Kader Teknik, masyarakat desa mampu menemukan strategi pe,mbangunannya sendiri, dengan pola pembangunan desa yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat desa.
Pengutan kemampuan masyarakat desa melalui pelatihan Kader Teknik maka kemandirian desa dapat mulai diwujudkan mulai dari pemantauan kapasitas dan kelambagaan masyarakat. Untuk mendukung kemandirian dan otonomi desa, desa juga harus mampu mengambil keputusan yang tepat dibidang teknik, artinya dalam bidang teknik desa harus dapat mengidentifikasi, merencanakan, melaksanakan serta harus dapat mengidentifikasi, merencanakan, melaksanakan serta melestarikansarana prasarana desa dengan mandiri dan berkualitas. Berdasarkan pengalaman di PNPM Mandiri Perdesaan, penyiapan Kader Teknik Desa(KTD) atau Kader Pemberdayaan Desa Teknik (KPMDT) belum berjalan dengan optimal. Hal inin berdampak pada penguasaan  infrastruktur lebih banyak dilakukan oleh Tim Pelaksanan Kegiatan (TPK). Untuk itu peran keteknikan yang banyak diemban oleh Fasilitator Teknik (FT) semaksimal mungkin ditransfer pengetahuan dan ketrampilan hal hal teknik kepada Kader Teknik Desa.
Waktu pelaksanaan kegiatan pelatihan selama 12 hari efektif, dengan bisa dilakukan dalam 2 tahap, 3 tahap, 4 tahap atau 6 tahap, pelatihan dilapangan bisa disesuaikan dengan tahapan kegiatan dilapangan, pokok bahasan bisa diatur sesuai dengan kegiatan dilapangan, jadi pelatihan kita sesuaikan dengan tahapan kegiatan yang ada dilapangan, sehingga habis pelatihan langsung kita libatkan untuk langsung terjun dimasyarakat ini baik untuk mengembangkan kemampuan Kader Teknik dengan langsung praktik.
Dengan durasi waktu yang telah kita latihkan, maka kader-kader yang sudah pernah mengikuti pelatihan dikecamtan kami coba jadikan pekerja pada saat sarana pembangunan rabat beton di desa Banjarpanjang kecamtan Ngariboyo Kabupaten Magetan. Mungkin agak sulit menggabungkan antar teori dengan praktek yang ada dilapangan.kami mencoba meyakinkan Kader Teknik bahwa ilmu yang sudah didapat bisa untuk diaplikasikan dilapangan, untuk memperoleh hasil yang maksimal dengan mutu bagus, dan biaya sesuai dengan rencana. Pelaksanaan pembangunan Jalan Rabat beton dapat dikontrol dengan baik oleh pelaku kader teknis karena sudah mengikuti pada proses desain RAB sehingga mereka dapat menghitung penggunaan material, Campuran, serta pada proses pengecoran Jalan Rabat Beton sehingga diperoleh hasil yang baik dengan adanya pendelegasian kepercayaan  dari tingkat kecamatan untuk memberi ruang belajar untuk mempraktekkan ilmu yang didapat pada saat pelatihan.
Selain menyiapkan kader teknis yang baik kita perlu juga mengawal pada proses perencanaan muntuk memilih jenis prasarana yang baik sehingga hasil usulan merupakan  jenis sarana prasarana yang berdampak positif mendukung kegiatan sosial ekonomi desa, serta dapat mengantisipasi agar tidak berdampak negatif. Selanjutnya Kami akan tetap memfasilitasi kader, agar memiliki ketrampilan dasar teknik sarana prasarana perdesaan
1.      Memfasilitasi proses survei tekik untuk pembangunan sarana prasarana desa
2.      Memfasilitasi penyusunan desain dan Rencana Anggaran Biaya
3.      Memfasilitasi proses pengadaan material, bahan dan alat
4.      Memfasilitasi pelaku dalam aspek dalam manajemen kontruksi
5.      Memfasilitasi terjaganya kualitas pembangunan dan bangunan serta prasarana desa.
6.      Memfasilitasi Pengelolaan dan Pemeliharaan Prasarana Desa

Dengan terwujutnya itu semua akan mempercepat proses pencapain tujuan dan cita-cita PNPM-MPd untuk mewujutkan masyarakat mandiri, berlandaskan ilmu pengetahuan, dengan jiwa bangsa indonesia yang ramah dan mempunyai sifat kegotong royongan.

Suara pelaku



SEPI ING PAMRIH RAME ING GAWE

Oleh :
Nurhadi
Ketua BKAD Kecamatan Karas
PNPM Mandiri Perdesaan
Kecamatan Karas Kabupaten Magetan

Kita sadari bahwa kemiskinan merupakan fakta sekaligus masalah pembangunan yang kita hadapi dan mengingat kemiskinan itu bersifat multi dimensi, perlu dipahami bahwa PNPM bukan satu-satunya solusi dalam menanggulangi kemiskinan. Untuk meningkatkan efektifitas dalam penanggulangan kemiskinan perlu dilakukan berbagai penyempurnaan dan penyesuaian / adaptasi. PNPM sebagai sebuah rancangan pembangunan memiliki tantangan sekaligus peluang, tantangan yang dihadapi selama ini adalah pada aspek pengelolaan yang masih didominasi oleh pemerintah. Di sisi lain, PNPM juga punya peluang yaitu pada pemberlakuan sistem manajemen pembangunan yang menempatkan masyarakat sebagai subyek pembangunan, sehingga memiliki peluang untuk pembelajaran bagi masyarakat dan pemerintah daerah dalam menjalankan sistem perencanaan pembangunan partisipatif. Secara operasional diterapkan prinsip-prinsip antar lain: otonomi, desentralisasi, partisipasi, demokrasi, transparansi, dan keberlanjutan, sehingga memberikan ruang terjadinya proses pemberdayaan masyarakat.

Home Industri Tempe



DARI 10 KG MENJADI 75 KG
Oleh: Nita Yoshepa, ST (FK Lembeyan)

B u Semi adalah salah satu pemanfaat dari Kelompok SPP Kelurahan Lembeyan Kulon.  tepatnya menjadi anggota Kelompok Arisan Melati Tawangrejo.  Alamat tempat tinggalnya ada di RT 09 RW 03 Dusun TawangRejo Kelurahan Lembeyan Kulon.  Awalnya menjadi anggota Kelompok SPP pada tahun 2010.  Dari uang pinjamannya pada waktu itu oleh bu Semi digunakan untuk usaha pembuatan tempe.  Mulailah Bu Semi  membeli Kedelai untuk bahan Tempe sebanyak 10 Kg, kedelai yang digunakan adalah kedelai  import dengan pertimbangan agar menghasilkan tempe yang berkualitas baik, menurut cerita bu Semi pembelian kedelai importnya ke luar kecamatan yaitu di Gorang gareng Kecamatan Kawedanan dan itupun harus pesan terlebih dulu.  Proses pembuatan tempe dilakukan oleh Bu Semi bersama anaknya.  Tempe yang sudah jadi dijual ke Pasar Lembeyan, selain itu juga ke rumah-rumah disekitarnya.
Semakin hari permintaan tempe bu Semi semakin meningkat.  Hal ini disebabkan kwalitas tempe bu Semi yang bagus yaitu terbuat dari Kedelai dan Ragi, tidak ada bahan campuran lainnya.   Pada waktu kami mengunjungi ke rumahnya sambutan bu Semi terkesan ramah, dilantai rumahnya sudah berjajar-jajar tempe yang sudah selesai di kemas. kami selanjutnya berbincang-bincang menanyakan seputar usaha pembuatan tempenya.  Dari hasil perbincangan kami didapatkan berbagai informasi