SOSOK
Faskab Generasi Pemerhati Anak Berkebutuhan Khusus
Aris
M. Budiawan sosok yang tak asing lagi bagi pelaku pemberdayaan khususnya PNPM Kabupaten Magetan. Pak Aris begitu dia dikenal Faskab
Generasi Pemerhati Anak Berkebutuhan Khusus ini lahir di Karanganyar pada
3 Agustus 1973 silam. Bertugas sebagai Fasilitator kabupaten di Magetan sejak
2010 dan berakir pada 3 juni 2013 bersamaan di terbitkannya Surat perintah Tugas yang mewajibkan beliau
untuk menempati lokasi tugas baru di Kabupaten Malang.
LEMBAGA BKAD PNPM KAWEDANAN
LEMBAGA BKAD PNPM KAWEDANAN SEIRING PERKEMBANGANNYA
Oleh : Kusairi Wahid Hasyim, ST – FK Kecamatan Kawedanan
BKAD,
adalah organisasi kerja yang dibentuk berdasarkan PP 72 tahun 2005 dan upaya
untuk melestarikan hasil-hasil PPK yang telah berjalan dengan baik. BKAD
dibentuk juga untuk menjawab kebutuhan bagi pelestarian dan pengembangan
kelembagaan UPK, menjawab kebutuhan tentang legal
standing UPK, serta mengukuhkan keberadaan lembaga masyarakat partisipatif.
Pembentukan
BKAD mengacu kepada Panduan Penataan Kelembagaan dan Penjelasan XI PTO PNPM-PPK
2007.
Sekilas PNPM MP-d
Sekilas PNPM MP-d
Dalam pemberdayaan diperlukan sikap pemihakan kebijakan yang melindungi
orang miskin dan merangsang produktivitas kerja masyarakat miskin. Sesuai
dengan tujuan “pemberdayaan” yaitu (1), melepaskan belenggu kemismikinan dan
keterbelakangan, dan (2) memperkuat posisi
tawar pada masyarakat miskin, maka langkah-langkah yang dilakukan dalam
pemberdayaan adalah : Pertama berupaya
menciptakan suasana iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang
(enabling). Disini titik tolaknya adalah bahwa setiap manusia memiliki potensi
yang dapat dikembangkan. Artinya bahwa setiap manusia semiskin apapun pasti
memiliki potensi, daya, karena kalau tidak demikian, maka manusia akan punah.
Oleh karena itu Pertama pemberdayaan harus merupakan upaya membangun
Belajar demi kesuksesan diri dan masyarakat(good practice kartoharjo)
10:27 AM
Belajar Demi Kesuksesan Diri ....... Demi Kesuksesan Masyarakat
,
best practice
,
kecamatan kartoharjo
,
pnpm
,
pnpm magetan
1 comment
Belajar
Demi Kesuksesan Diri ....... Demi Kesuksesan Masyarakat
Oleh: Khoirul Kholiq, S.Pd
(Fasilitator Teknik Kecamatan Kartoharjo Kabupaten Magetan)
“Tuntutlah
Ilmu Walau Sampai Negeri Cina” Satu kalimat pendek penuh makna, menggambarkan
bagimana manusia diwajibkan untuk belajar memahami kemampuan diri terhadap
anugerah nikmat yang telah diberkanNYA. Satu pertanyaan “Tuntutlah” kenapa
bukan “Mintalah” ini suatu konsep bagaimana tidak akan pernah terpenuhi
kepandaian, kecerdasan kalau kita tidak mau “menuntut”, Lalu siapa yang
dituntut, tentu saja kita harus dapat menuntut diri sendiri karena kepandaian
dan kecerdasan adalah vitamin bagi kita sendiri. Dengan belajar dan membaca
kita tidak hanya sampai di Negeri Cina tapi kita sudah mampu menjelajahi dunia.
Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri melalui kegiatan Pelatihan Masyarakat
telah memberikan warna dalam perjalanan kegiatan pemberdayaan masyarakat, salah
satunya dengan Kegiatan Pelatihan Kader Teknis, Out put dari pelatihan ini
jelas untuk mencetak Kader untuk mampu mendampingi masyarakat dalam
merencanakan sebuah kegiatan terutama kegiatan Perncanaan pembangunan prasarana
mulai Survey teknis, pengukuran, gambar pra desain, gambar desain, perhitungan
volume, analisa kebutuhan bahan sampai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Manfaat Dansos PNPM Sidorejo
Dansos
Kurangi Pemahaman RTM tentang Kesehatan yang Masih Rendah
By: Varia Rustiyaningsih (FK Sidorejo)
Dana sosial adalah dana yang
khusus dialokasikan untuk memberikan bantuan kepada rumah tangga miskin dan
bersifat hibah. Dalam program PNPM MP dana tersebut dialokasikan tersendiri
dari surplus minimal 15%. Di kecamatan Sidorejo untuk tahun anggaran 2012 alokasi
untuk dana sosial sebesar Rp.55.000.000,- dari surplus tahun 2011 dan telah
disepakati dalam forum MAD. Dimana dana sosial tersebut digunakan untuk rehap
rumah tidak layak huni.
Adapun alokasi dana sosial yang telah disepakati di kecamatan
Sidorejo sebagai berikut:
Fasilitator PNPM TakDigaji Dua Bulan
berita : KORAN SINDO
Fasilitator PNPM TakDigaji Dua Bulan
Pasalnya, sejak Maret hingga April 2013, gaji mereka tak kunjung dicairkan oleh pemerintah. Salah seorang fasilitator PNPM Mursid menuturkan, belum cairnya gaji tersebut membuat fasilitator PNPM kebingungan karena gaji tersebut digunakan untuk keperluan keluarga di rumah. “Kami juga bingung kalau gaji tak dibayar. Selama dua bulan ini kebutuhan keluarga harus ngutang ke orang lain,” ujar lelaki yang kebagian tugas di Madura itu, kemarin. Dia menambahkan, gaji yang diterima selama ini memang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya selengkapnya http://www.koran-sindo.com/node/314550
Rakor ke-2 mei 2013
RAKOR KABUPATEN KE-2 BULAN MEI 2013
PNPM MPd dan PNPM
GENERASI
Pada tanggal 28 Mei 2013 telah dilakasanakan rakor
kabupaten yang diselenggarakan di Gedung Pertemuan Badan Pemberdayaan
Masyarakat Dan Pemerintahan Desa.dalam Rokorkab ini dihadiri oleh Fasilitator Kecamatan
baik Mandiri Perdeasaan Maupun Generasi,dalam
rakor ini di Agendakan sharing antar pelaku kecamatan khususnya FK untuk
antisipasi masalah.
Acara dimulai pada
pukul 10.30 wib dibuka oleh Ir. Drs. Edi indrasiono dengan menyampaikan hasil
kunjungan Spesialis FMS Prov. Jawa timur tentang pengendalian untuk antisipasi timbulnya masalah dikecamatan baik
permasalahan manajerial maupun administratif. Antisipasi masalah tersebut
diantaranya : setiap transaksi keuangan harus sepengetahuan FK atau berkas
harus ditandatangani FK, Laporan bulanan FK dan UPK harus ditanda tangani Faskab sebelum
diperbanyak dan dijilid, laporan bulanan harus rangkap 4 (Faskab, PjOkab, Satker Prov,
dan arsip FK).
Best practice Ngariboyo
PELATIHAN KADER TEKNIS
Oleh: FK Ngariboyo (Rama Dani W)
Kita semua
pernah sekolah, demikian pula anak-anak kita. Diantara anak-anak itu tentu saja
ada yang berotak encer dan tak banyak menemui masalah. Namun saat tumbuh
dimasyarakat tumbuh menjadi manusia-manusia yang dituntun berdasarkan arah oleh
pendidikan sekolah, suasana keluarga dan lingkungan yang membentuk karakter
pribadi serta tingkah laku yang ia terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak
sekarang kehidupan yang mempertotonkan dan mempelajari cara hidup yang serba
praktis, sehingga di masyarakat hampir menjadi budaya ditambah tampilan media
yang mempertontonkan rasa pesimisme.
Mungkin
semua persoalan menjadi rumit ketika kita melihat kenyataan yang ada di dunia
nyata. Yang sekolahnya dilalui dengan penuh kesungguhan bisa tak jadi apa-apa
sedangkan yang sekolahnya main-main malah bisa menjadi pejabat, politisi
terkenal, atau bahkan pengusaha besar. Sulit kita melawan buku-buku populis
yang mengajarkan cara-cara jalan pintas, cara gobloknya Bob Sadino berwirausaha
atau bahkan keluguan seorang motivator yang menyebutnya dengan judul besar di
cover depan buku karangannya: The Power of Malas. Sungguh, ini
sangat sulit! Mengapa sulit? Tentu bukan karena belajar tidak penting, melainkan ada yang salah.
Pelatihan
Kader Teknik di kecamatan ngariboyo
kabupaten magetan kita mencoba untuk mengaplikasikan menjadi sebuah metode yang
kita ajarkan dengan sistem pelatihan yang intensif, terpadu dengan perbandingan
teori dan praktek. Pembangunan sarana prasarana perdesaan yang berbasis
pemberdayaan masyarakat terutama melalui
PNPM Mandiri Perdesaan merupakan upaya untuk menunjang peningkatan kualitas
insfrastruktur dasar yang ada di desa. Upaya tersebut untuk mendorong kemandirian masyarakat
perdesaan. Dengan melihat pembangunan insfrastruktur dasar yang dilaksanakan
selama ini melalui PNPM Mandiri Perdesaan memerlukan dukungan dari sisi
masyarakat dalam merencanakan, mengelola, dan melestarikan hasil kegiatan
terutama dikegiatan fisik.
Untuk
menunjang kemampuan masyarakat dalam pembangunan insfrastruktur perdesaan perlu
diperkuat dengan adanya Kader Teknik di masing masing desa. Langkah yang
dilakukan PNPM Mandiri perdesaan merupakan upaya untuk mewujudkan desa yang
memiliki kemampuan sendiri dalam mengelola kegiatan pembangunan terutama
kegiatan infrastruktur dasar yang ada di desa. Dengan adanya kemandirian Kader
Teknik, masyarakat desa mampu menemukan strategi pe,mbangunannya sendiri,
dengan pola pembangunan desa yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat desa.
Pengutan
kemampuan masyarakat desa melalui pelatihan Kader Teknik maka kemandirian desa
dapat mulai diwujudkan mulai dari pemantauan kapasitas dan kelambagaan
masyarakat. Untuk mendukung kemandirian dan otonomi desa, desa juga harus mampu
mengambil keputusan yang tepat dibidang teknik, artinya dalam bidang teknik
desa harus dapat mengidentifikasi, merencanakan, melaksanakan serta harus dapat
mengidentifikasi, merencanakan, melaksanakan serta melestarikansarana prasarana
desa dengan mandiri dan berkualitas. Berdasarkan pengalaman di PNPM Mandiri
Perdesaan, penyiapan Kader Teknik Desa(KTD) atau Kader Pemberdayaan Desa Teknik
(KPMDT) belum berjalan dengan optimal. Hal inin berdampak pada penguasaan infrastruktur lebih banyak dilakukan oleh Tim
Pelaksanan Kegiatan (TPK). Untuk itu peran keteknikan yang banyak diemban oleh
Fasilitator Teknik (FT) semaksimal mungkin ditransfer pengetahuan dan
ketrampilan hal hal teknik kepada Kader Teknik Desa.
Waktu
pelaksanaan kegiatan pelatihan selama 12 hari efektif, dengan bisa dilakukan
dalam 2 tahap, 3 tahap, 4 tahap atau 6 tahap, pelatihan dilapangan bisa
disesuaikan dengan tahapan kegiatan dilapangan, pokok bahasan bisa diatur
sesuai dengan kegiatan dilapangan, jadi pelatihan kita sesuaikan dengan tahapan
kegiatan yang ada dilapangan, sehingga habis pelatihan langsung kita libatkan
untuk langsung terjun dimasyarakat ini baik untuk mengembangkan kemampuan Kader
Teknik dengan langsung praktik.
Dengan
durasi waktu yang telah kita latihkan, maka kader-kader yang sudah pernah
mengikuti pelatihan dikecamtan kami coba jadikan pekerja pada saat sarana
pembangunan rabat beton di desa Banjarpanjang kecamtan Ngariboyo Kabupaten
Magetan. Mungkin agak sulit menggabungkan antar teori dengan praktek yang ada
dilapangan.kami mencoba meyakinkan Kader Teknik bahwa ilmu yang sudah didapat
bisa untuk diaplikasikan dilapangan, untuk memperoleh hasil yang maksimal
dengan mutu bagus, dan biaya sesuai dengan rencana. Pelaksanaan pembangunan
Jalan Rabat beton dapat dikontrol dengan baik oleh pelaku kader teknis karena
sudah mengikuti pada proses desain RAB sehingga mereka dapat menghitung
penggunaan material, Campuran, serta pada proses pengecoran Jalan Rabat Beton
sehingga diperoleh hasil yang baik dengan adanya pendelegasian kepercayaan dari tingkat kecamatan untuk memberi ruang
belajar untuk mempraktekkan ilmu yang didapat pada saat pelatihan.
Selain
menyiapkan kader teknis yang baik kita perlu juga mengawal pada proses
perencanaan muntuk memilih jenis prasarana yang baik sehingga hasil usulan
merupakan jenis sarana prasarana yang
berdampak positif mendukung kegiatan sosial ekonomi desa, serta dapat
mengantisipasi agar tidak berdampak negatif. Selanjutnya Kami akan tetap
memfasilitasi kader, agar memiliki ketrampilan dasar teknik sarana prasarana
perdesaan
1. Memfasilitasi proses survei tekik untuk pembangunan sarana
prasarana desa
2. Memfasilitasi penyusunan desain dan Rencana Anggaran Biaya
3. Memfasilitasi proses pengadaan material, bahan dan alat
4. Memfasilitasi pelaku dalam aspek dalam manajemen kontruksi
5. Memfasilitasi terjaganya kualitas pembangunan dan bangunan
serta prasarana desa.
6. Memfasilitasi Pengelolaan dan Pemeliharaan Prasarana Desa
Dengan
terwujutnya itu semua akan mempercepat proses pencapain tujuan dan cita-cita PNPM-MPd
untuk mewujutkan masyarakat mandiri, berlandaskan ilmu pengetahuan, dengan jiwa
bangsa indonesia yang ramah dan mempunyai sifat kegotong royongan.
Suara pelaku
11:18 AM
kecamatan karas
,
pnpm
,
pnpm magetan
,
sepi ing pamrih rame eing gawe
,
suara pelaku
,
suara pnpm mpd
No comments
SEPI ING PAMRIH RAME ING GAWE
Oleh :
Nurhadi
Ketua BKAD Kecamatan Karas
PNPM Mandiri Perdesaan
Kecamatan Karas Kabupaten
Magetan
Kita sadari bahwa kemiskinan merupakan fakta sekaligus masalah
pembangunan yang kita hadapi dan mengingat kemiskinan itu bersifat multi
dimensi, perlu dipahami bahwa PNPM bukan satu-satunya solusi dalam
menanggulangi kemiskinan. Untuk meningkatkan efektifitas dalam penanggulangan
kemiskinan perlu dilakukan berbagai penyempurnaan dan penyesuaian / adaptasi. PNPM
sebagai sebuah rancangan pembangunan memiliki tantangan sekaligus peluang, tantangan
yang dihadapi selama ini adalah pada aspek pengelolaan yang masih didominasi
oleh pemerintah. Di sisi lain, PNPM juga punya peluang yaitu pada pemberlakuan sistem
manajemen pembangunan yang menempatkan masyarakat sebagai subyek pembangunan,
sehingga memiliki peluang untuk pembelajaran bagi masyarakat dan pemerintah daerah
dalam menjalankan sistem perencanaan pembangunan partisipatif. Secara
operasional diterapkan prinsip-prinsip antar lain: otonomi, desentralisasi,
partisipasi, demokrasi, transparansi, dan keberlanjutan, sehingga memberikan
ruang terjadinya proses pemberdayaan masyarakat.
Home Industri Tempe
9:11 AM
cara membuat tempe
,
industri tempe
,
pnpm
,
pnpm kecamatan lembeyan
,
pnpm magetan
1 comment
DARI 10 KG MENJADI 75 KG
Oleh:
Nita Yoshepa, ST (FK Lembeyan)
B u Semi adalah salah satu pemanfaat dari Kelompok SPP Kelurahan
Lembeyan Kulon. tepatnya menjadi anggota
Kelompok Arisan Melati Tawangrejo.
Alamat tempat tinggalnya ada di RT 09 RW 03 Dusun TawangRejo Kelurahan
Lembeyan Kulon. Awalnya menjadi anggota
Kelompok SPP pada tahun 2010. Dari uang
pinjamannya pada waktu itu oleh bu Semi digunakan untuk usaha pembuatan
tempe. Mulailah Bu Semi membeli Kedelai untuk bahan Tempe sebanyak 10
Kg, kedelai yang digunakan adalah kedelai
import dengan pertimbangan agar menghasilkan tempe yang berkualitas
baik, menurut cerita bu Semi pembelian kedelai importnya ke luar kecamatan
yaitu di Gorang gareng Kecamatan Kawedanan dan itupun harus pesan terlebih
dulu. Proses pembuatan tempe dilakukan
oleh Bu Semi bersama anaknya. Tempe yang
sudah jadi dijual ke Pasar Lembeyan, selain itu juga ke rumah-rumah
disekitarnya.
Semakin hari permintaan tempe bu Semi semakin meningkat. Hal ini disebabkan kwalitas tempe bu Semi
yang bagus yaitu terbuat dari Kedelai dan Ragi, tidak ada bahan campuran
lainnya. Pada waktu kami mengunjungi ke
rumahnya sambutan bu Semi terkesan ramah, dilantai rumahnya sudah berjajar-jajar
tempe yang sudah selesai di kemas. kami selanjutnya berbincang-bincang menanyakan
seputar usaha pembuatan tempenya. Dari
hasil perbincangan kami didapatkan berbagai informasi
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)